Agustus 2017 – Kebaktian Baptisan

Agustus 2017 – Kebaktian Baptisan

Marella Nathania sebelum dibaptis
Marella Nathania sebelum dibaptis

Shalom semuanya,

Kita bertemu kembali di warta edisi Kebaktian Baptisan jemaat Kristen FeG Immanuel Berlin tahun 2017. Kebaktian baptisan merupakan salah satu acara reguler yang diadakan setiap tahun. Seminar baptisan biasanya diadakan beberapa bulan sebelumnya di berbagai kota misalnya Berlin dan Aachen, yang dibawakan oleh Pendeta John Kusuma. Dan pada hari kebaktian baptisan, orang-orang yang sudah bergumul dan memutuskan untuk memberi diri dibaptis, datang ke FeG Immanuel Berlin, untuk dibaptis. Jadi, gereja kita tidak mengkhususkan hanya membaptis jemaat FeG Immanuel Berlin. Ini juga merupakan satu ajakan untuk orang-orang yang tinggal di kota-kota lain yang dilayani oleh Pendeta John. Yang ingin dibaptis, bisa segera menghubungi beliau. Supaya, kalau Tuhan berkehendak, kamu bisa dibaptis di tahun yang akan datang. Ayo ayo!

Tuhan memang ajaib. Dia bekerja luar biasa untuk orang-orang yang mencari Dia. Tahun ini, ada 4 orang yang memberi diri dibaptis, dua dari Berlin, dan dua dari Aachen.

Marella Nathania dan Arya Damar Yogaswara dari Aache
Marella Nathania dan Arya Damar Yogaswara dari Aachen
Timothy Kusuma dengan beberapa anggota HK Steglitz
Timothy Kusuma dengan beberapa anggota HK Steglitz
Audrey Christel Wiryadi dengan beberapa anggota HK Wilmersdorf
Audrey Christel Wiryadi dengan beberapa anggota HK Wilmersdorf

Acara kebaktian baptisan tahun ini, yang diadakan pada pukul 4 sore, juga diisi oleh beberapa anggota keluarga dari teman-teman yang dibaptis, ada yang bernyanyi, dan ada yang bermain musik. Kesaksian pertama dibawakan oleh Saudari kita Audrey Christel Wiryadi. Audrey, yang lahir di Jerman, sudah berjemaat di FeG Immanuel Berlin dari sejak lahir bersama dengan kedua orang tuanya. Dia lahir baru pada tanggal 4 Januari 2007, setelah perbincangan dia dengan ibunya yang dikuatkan oleh ayat Alkitab yang diambil dari Roma 3: 22-23 dan Yohanes 3:16.

“Sie hat mir es so erklärt: Es ist als ob eine Hand sich zu mir ausstreckt und nur darauf wartet, dass ich mich an die Hand festhalte. Ich muss also etwas tun um von den Sünden befreit zu werden. Dann hat sie mich gefragt, ob ich das Jesus annehmen möchte und ich habe eingewilligt. Wir haben gemeinsam gebetet und an dem Abend bin ich zum Glauben gekommen.”
− Audrey Christel Wiryadi –

Setelah dibaptis, Audrey mendapatkan ayat peneguhan yang diambil dari Kejadian 28:15, yang berbunyi:
“Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu.”

Audrey Christel Wiryadi
Audrey Christel Wiryadi

Kesaksian kedua dibawakan oleh Saudara Arya Damar Yogaswara yang tinggal di Aachen. Arya, yang dilahirkan di keluarga yang tidak sepenuhnya Kristen, menjadi percaya, setelah dia menyadari bahwa Tuhan telah benar-benar bekerja di hidup dia.

“Dari situ saya mulai sadar, bahwa Tuhan benar-benar bekerja di hidup seseorang. Jika saya tidak diizinkan untuk datang ke Jerman lebih cepat, mungkin saya tidak dapat melakukan itu. Menurut saya itu adalah sesuatu hal, yang berada di luar kendali saya, sesuatu yang merupakan hasil dari pada lingkungan di sekitar kita. Jika Tuhan tidak mengizinkan atau Tuhan berkehendak lain, saya tidak dapat mendapatkannya”
− Arya Damar Yogaswara –

Ayat peneguhan yang Arya dapatkan diambil dari Yohanes 10:29, yang berbunyi:
“Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.”

Arya Damar Yogaswara
Arya Damar Yogaswara

Setelah empat Täuflinge mempersembahkan lagu pujian “More Than Enough”, acara dilanjutkan dengan kesaksian dari Saudari Marella Nathania yang juga tinggal di Aachen. Marella, yang lahir dan dibesarkan di keluarga Kristen, menyadari hubungan dia dengan Tuhan itu penting pada tahun 2016, saat dia berada di Bandung. Hubungan dia dengan Tuhan dikuatkan pada saat dia mengunjungi persekutuan ibadah Perki Aachen.

“Dan pada suatu hari, kurang lebih waktu itu seminggu setelah Paskah dibulan April lalu, saat saya berada di kamar sendirian, saya menyanyikan lagu-lagu pujian penyembahan dan tergerak untuk berdoa. Di dalam doa tersebut saya mengakui kesalahan saya, saya juga mengakui perasaan tidak layaknya saya dan perasaan takut kalau Tuhan Yesus tidak mau menerima saya. Saya meminta ampun dan ingin mengikuti Tuhan Yesus. Di saat lagi berdoa, saya merasakan seperti ada yang memeluk dan di saat yang bersamaan saya merasa badan saya ringan seperti tidak ada beban.”
− Marella Nathania –

Ayat peneguhan yang dipilih untuk Marella diambil dari Ibrani 4: 15-16, yang berbunyi:
“Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.”

Marella Nathania
Marella Nathania

Kesaksian terakhir dibawakan oleh Saudara Timothy Kusuma. Timothy, yang sudah belajar tentang Tuhan Yesus dan melayani di bidang musik dari usia yang sangat muda, menerima Tuhan Yesus (lahir baru) pada tanggal 26 Maret 2016, saat BCP 2016. Lewat BCP 2016, Timothy banyak tertegur, pertama melalui buku “Hatiku Rumah Yesus”, dan kemudian melalui perbincangan dia tentang doktrin predestinasi.

“Tetapi dengan kehadiran Tuhan, saya akhirnya mengerti tujuan dari hidup saya, yaitu menjalani hidup yang berorientasikan Tuhan Yesus dan memiliki sikap hidup yang memuliakan Allah, dan motivasi yang dulu sering tidak tepat untuk berbagai hal, termasuk dalam hal pelayanan, akhirnya terkoreksi. Saya belajar untuk melihat sekeliling saya dari perspektif yang berbeda, yaitu lewat kacamata Allah. Pengetahuan-pengetahuan tentang alkitab yang saya punyai sampai di sana akhirnya memiliki arti yang nyata”
− Timothy Kusuma –

Timothy mendapat ayat peneguhan yang diambil dari 1 Timotius 4:12, yang mengatakan:
“Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”

Timothy Kusuma
Timothy Kusuma

Sekali lagi, kami dari jemaat FeG Immanuel Berlin, mau mengucapkan selamat untuk teman-teman yang sudah memberikan diri dibaptis. Semoga Tuhan senantiasa menguatkan dan memberkati kalian. Kami juga berharap, bahwa dari acara baptisan tahun ini, jemaat bisa dikuatkan imannya, dan bisa bertambah jiwa-jiwa yang rindu untuk dibaptis tahun depan.

Terima kasih juga untuk tangan-tangan yang sudah rajin melayani di kebaktian baptisan ini. Biarlah nama Tuhan saja yang dipermuliakan dari kebaktian ini.

Täuflinge
Täuflinge