2019: Part II

2019: Part II

“TUHAN lah Penjagamu, TUHAN lah naunganmu di sebelah tangan kananmu. Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam. Tuhan akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. Tuhan akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.“

– Mazmur 121:5-8 –

Seperti kata Pemazmur, mari kita melantunkan puji syukur kepada Tuhan Yesus oleh karena rahmat-Nya, kita diperkenankan untuk setengah perjalanan lebih menapaki tahun 2019. Demikian halnya penyertaan Tuhan kepada kita, Jemaat FeG Immanuel Berlin, dalam setiap pekerjaan-Nya.

Kiranya setiap hal yang telah Tuhan kerjakan dalam Gereja ini, boleh menjadi modal pertumbuhan pekerjaan-Nya di waktu yang mendatang, serta kiranya nama Tuhan saja yang dipermuliakan. 

Kesaksian Sdri. Arlina Wiguna

Bukanlah suatu hal yang mudah untuk meninggalkan zona nyaman. Apalagi setelah semua impian telah tercapai bahkan pekerjaan impian pun telah diraih. Hal ini pula yang dirasakan oleh Sdri. Arlina Wiguna. Ya, tentu saja namanya tak asing lagi di telinga kita. Sdri. Arlina merupakan salah satu anggota jemaat yang cukup aktif mengambil bagian dalam pelayanan seperti liturgos, pemandu pujian, penginjilan, dan tentu saja sebagai pemimpin paduan suara (klik disini untuk membaca lebih lengkap)

Nostalgia Bersama Alumni Immanuel

/me·na·pak ti·las/ memiliki arti berjalan kaki dengan menelusuri jalan yang pernah dilalui oleh seseorang, pasukan, dan sebagainya untuk mengenang perjalanan pada masa perang dan atau sejarah masa lalu. 

Para Alumni Immanuel berkumpul kembali

Hal ini pula yang dilakukan oleh para pejuang Immanuel beberapa puluh tahun yang lalu. Berjalan kaki, menelusuri kembali tempat-tempat yang menjadi kenangan ketika mereka menempuh pendidikan di Berlin, Jerman pada tahun 80an.  Tanggal 25 Mei 2019, mereka mendapatkan kesempatan untuk datang kembali ke Jerman tepatnya ke FeG Immanuel Berlin, tempat dimana mereka dahulu bertumbuh dan mengenal Tuhan. Keluarga mereka pun juga turut serta mengikuti ibadah Minggu bersama dengan jemaat. Napak tilas dan bernostalgia bersama. 

Keluarga pun turut serta bernostalgia bersama

Kaffezeit pada hari itu juga disuguhkan oleh para legendari Immanuel, yang dipimpin oleh  Sdr. Yakob yang dahulu merupakan ketua konsumsi. Pada kesempatan tersebut beliau juga  menceritakan perbedaan Kaffezeit dahulu dan sekarang, juga bagaimana semangatnya mereka dalam mempersiapkan kudapan khas Indonesia (pastel, lemper, risoles) bersama-sama untuk disuguhkan di Kaffezeit tiap minggunya. 

Sdr. Yakob yang dulu merupakan ketua konsumsi

Tak hanya Sdr. Yakob, Sdr. Kiki pun juga mengingatkan betapa pentingnya PA (Pemahaman Alkitab) bagi pertumbuhan iman, karena melalui PA ini, kita dapat benar-benar mengupas Firman Tuhan secara lebih mendalam dan menyeluruh. Juga agar jemaat lebih beradaptasi akan perkembangan musik masa kini, misalnya lagu-lagu Hymne dibawakan dengan aransemen yang lebih modern. 

Sdr. Kiki turut memberikan kesan dan pesan

Lalu terakhir, Sdr. Richard yang pernah menjabat sebagai majelis (dulu Badan Pengurus/ BP) juga mengingatkan agar kita jangan hanya mau dilayani tapi juga harus saling melayani.

Sdr. Richard membagikan betapa pentingnya PA

Seminar Pdt. Rahmiati Tanudjaja: SELA

Selama 3 hari berturut-turut (7-9 Juni 2019) Pdt. Rahmiati Tanudjaja membawakan seminar SELA. Dalam seminar tersebut terdapat 3 sesi, yang pertama kita belajar tentang “Finding Rest in a Restless World”, kedua “Konsistensi Bersama Tuhan” dan yang ketiga “Shalom”.

Pada sesi pertama, kita mengetahui bahwa, kita dapat berhenti dan diam di tengah-tengah tuntutan dunia, ketika kita mengenali Tuhan dalam kenyataan bahwa Dia memegang kendali akan hidup kita. Dengan itu kita dapat menyadari, bahwa kita dapat menghadapi hal-hal yang di luar kendali, namun tidak bertindak hal-hal yang di luar kendali.

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.  Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.  Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.“

– Matius 11:28-30-

Pada sesi kedua, kita belajar bersama untuk mengenali diri dengan sebenarnya menurut Tuhan. Dengan pengenalan tersebut, kita mengetahui, apakah kita turut menyertakan Allah dan menunggu pimpinan-Nya dalam setiap keputusan yang diambil dan didoakan secara signifikan, yang pada akhirnya kita bisa belajar untuk terus bisa melihat diri kita yang termasuk dalam rancangan agung illahi.

“Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.  Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.“

– Galatia 2:20 –

Sesi yang terakhir, bertepatan dengan peringatan Pentakosta, Ibu Rahmiati kembali mengingatkan kita bahwa arti sebenarnya dari ‘Shalom’ atau damai sejahtera.  Damai sejahtera yang datangnya dari Tuhan, akan kita dapatkan ketika kita hanya melakukan segala sesuatunya demi kemuliaan nama Bapa di Sorga. Mari kita menjadi seorang yang profesional di setiap apapun yang kita lakukan, baik di tengah keluarga, pekerjaan, pelayanan, juga lingkungan masyarakat. Mari kita melakukan semuanya itu dengan hati yang hanya tertuju pada Tuhan saja.

Mengenal Lebih Dekat Sdr. Riggruben

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat-Nya, karena setelah melalui pergumulan dan doa yang cukup lama untuk menghadirkan Hamba Tuhan kedua, Sdr. Nehemiah Aletheo Riggruben dapat hadir di tengah-tengah jemaat FeG Immanuel Berlin pada tanggal 7 Juni 2019. Kehadiran Sdr. Riggruben disini adalah untuk melakukan praktek kerja (magang) dan juga untuk lebih mengenal jemaat lebih dalam lagi (klik disini untuk membaca lebih lengkap)

Familiengottesdienst & Kinderdarbringung

Hari Minggu, 16 Juni 2019 bukanlah hari Minggu yang biasa. Kebaktian pada hari tersebut sangat berbeda dari biasanya karena diadakan bersama dengan anak-anak. Ya, hari itu kita semua dapat kembali mengikuti kebaktian keluarga. Para pelayan pada kebaktian tersebut juga keluarga; ada ayah dan anak, kakak dan adik, juga ibu dan anak. 

Anak-anak pun turut ambil bagian dalam kebaktian kali ini. Ada juga games interaksi antara ayah dan anak. Bahkan yang menjadi petugas kolekte kali ini adalah anak-anak sekolah minggu.

Pada kebaktian di hari itu juga, diadakan penyerahan anak (Kinderdarbringung). Penyerahan anak ini bukanlah baptisan anak, melainkan orang tua menyerahkan anak-anaknya kepada Tuhan seperti yang digambarkan di dalam firman Tuhan pada Markus 10:13-16.

Dalam kesempatan Kinderdarbringung kali ini ada tujuh anak yang diserahkan ke dalam tangan Tuhan agar Tuhan lindungi dan memberkati.
Dalam kesempatan Kinderdarbringung kali ini ada tujuh anak yang diserahkan ke dalam tangan Tuhan agar Tuhan lindungi dan memberkati.

Einschulung

Hari Minggu tanggal 12 Agustus 2019 merupakan hari yang istimewa bagi Yuna Isabelle Lim, karena keesokan harinya Yuna akan mulai masuk jenjang sekolah dasar (SD) dimana hal ini merupakan suatu hal yang sangat istimewa di Jerman. Bukan hanya kedua orang tua Yuna yaitu Sdr. Bram dan Sdri. Debora, namun jemaat yang hadir pun turut berbahagia dan memanjatkan doa berkat dan syukur yang dipimpin oleh Pdt. John Kusuma.

Yuna

Kebaktian Baptisan

Kegiatan seminar baptisan maupun kebaktian baptisan merupakan acara rutin yang diselenggarakan oleh jemaat Kristen FeG Immanuel Berlin. Adapun seminar baptisan diadakan beberapa bulan sebelumnya di berbagai kota yang dilayani oleh Pendeta John Kusuma dan beliau pun juga membawakan seminar tersebut. Kemudian kebaktian baptisan diselenggarakan di Gereja FeG Immanuel Berlin, dimana tahun ini diselenggarakan pada tanggal 25.08.2019… (klik disini untuk membaca lebih lengkap)

SOuL Bersama Sdr. Riggruben

Dalam kuartal 2 tahun 2019 ini, SOuL mengadakan dua kali pertemuan yang dibawakan oleh Sdr. Riggruben… (klik disini untuk membaca lebih lengkap)

Bimbel (Bimbingan Belajar)

Bimbel (ANP-Vorbereitung & Nachhilfe nach Bedarf)

Awal terbentuknya bimbel (bimbingan belajar) berasal dari kerinduan beberapa anak muda yang mau membantu anak-anak yang baru datang ke Jerman. Waktu itu dimulai dengan kelompok belajar tahun angkatan 95, yang sedang mempersiapkan Aufnahmeprüfung (ANP – tes masuk Studienkolleg). Seiring berjalannya waktu, bimbel ini cukup berjalan dengan rutin dan banyak anak-anak yang terbeban untuk membantu mengajar, dimana diantara mereka juga pernah menjadi peserta bimbel sebelumnya. Peserta bimbel pun semakin banyak jumlahnya. Dengan kelompok yang semakin besar, tim bimbel melakukan kerja sama dengan gereja dan masuk secara resmi di dalam subkomisi diakonia. Yang menjadi tujuan khusus program Bimbel ini adalah untuk mengakomodasi anak – anak dalam mempersiapkan ujian masuk dan memperkenalkan proses belajar selama di Studienkolleg.

Suasana proses bimbingan belajar

Untuk para pengajar tidak ada kelompok tertentu yang terlibat untuk membantu program bimbel. Para pengajar adalah orang-orang yang rindu dan terbeban untuk mengajar, sehingga terbentuklah kelompok bimbel ini. Tidak semua pengajar termasuk anggota dalam komisi pembinaan dan misi. Tentunya bagi pengajar, mereka memiliki kesulitan tersendiri. Kesulitan untuk membagi waktu dalam mempersiapkan bahan yang akan diajarkan maupun proses mengajar, karena diantara pengajar ada yang bekerja, praktikum atau masih studi (dimana bimbel juga berlangsung selama proses kuliah). Sedangkan para peserta terdiri dari anak-anak yang sedang mempersiapkan tes masuk Studienkolleg dan juga mereka yang sedang mengikuti Studienkolleg, serta membutuhkan bantuan belajar.

Suasana proses bimbingan belajar

Senin: Hörverstehen oleh Muttersprachler (pemahaman mendengarkan o/ penutur asli) 

Selasa: Mathematik ANP (Aufnahmeprüfung). Membahas Muster (latihan pola soal Matematika ANP) dari semua kota yg menyediakan program Studienkolleg. 

Rabu: Deutsche Grammatik inkl. C-Test (Lückentext) (Tata bahasa Jerman)

Kamis/Sabtu: Matematika per tema dalam satu pertemuan. Disini lebih spesifik membahas tema-tema yang muncul di soal ANP (Aufnahmeprüfung) misal Logaritma, Kurvendiskussion (pembahasan kurva dari suatu fungsi), Lineare Gleichung (persamaan linear), dsb. 

Nach Bedarf (Sesuai kebutuhan):

Biologi, kimia, dan fisika. Target sasarannya adalah anak-anak yang di Studienkolleg yang membutuhkan bantuan belajar. Bentuknya berupa tanya jawab. Jadi murid-murid datang membawa soal-soal, yang mereka dapat dari Studienkolleg yang mereka kurang mengerti dan kemudian guru mencoba menjawab serta membahas bersama.

Tempat: FeG Immanuel Berlin / Moabit  (Anbau Oben atau Jugendraum). 

CP: Adriel (+49 176 7064 8710)

PI (Perkabaran Injil)

Pelayanan Penginjilan (Dresden, Nordhausen dan Hannover)

Bentuk pelayanan yang sedang dikerjakan di ketiga kota persekutuan (Nordhausen, Dresden dan Hannover) adalah ber-PA bersama ataupun belajar bersama akan kebenaran Firman Tuhan. Antara lain belajar akan keberadaan manusia sebagai orang berdosa di hadapan Allah. Solusi apa yang Allah berikan dan lebih dari itu belajar akan apa yang menjadi kehendak Allah dalam kehidupan kita dan bagaimana menghidupinya di dalam kehidupan sehari-hari. Kami pun mendorong, kota-kota persekutuan yang dilayani untuk dapat tetap bersekutu secara rutin, juga di waktu, ketika kami tidak hadir. 

Tujuan kami tidaklah lain yaitu untuk membawa mereka yang belum mengenal Allah, agar dapat datang kepada Allah dan mengalami kasih karunia Allah serta membimbing mereka untuk dapat hidup menjadi murid Tuhan yang sejati. Selain itu kami pun rindu untuk lebih menyatakan apa yang menjadi visi gereja kita yaitu „Gereja yang bermisi – Jemaat yang berkarakter Kristus“. Tentunya kerinduan kami tidak terlepas dari tantangan yang harus kami hadapi. Kami dituntut untuk keluar dari zona nyaman kami, mengorbankan apa yang menjadi hobby, waktu istirahat kami, dll. Tidak jarang kami dituntut untuk mengatur waktu kami sedemikian rupa agar dapat bersekutu bersama dengan sdr/i kita kota di persekutuan luar Berlin tanpa harus mengabaikan tanggung jawab kami sebagai mahasiswa maupun mengabaikan rumah tangga. Namun kami sangat bersyukur, karena kami sungguh menyadari, adalah anugerah, apabila di dalam segala keterbatasan kami, Tuhan tetap mengijinkan kami untuk dapat turut serta bekerja di ladang-Nya. 

Pelayanan ini dijalankan oleh tim dari subseksi pembinaan dan misi (di bawah Komisi Pekabaran Injil) bersama-sama dengan sdr/i, termasuk di dalamnya anggota PA, yang memiliki beban untuk pelayanan misi. Pelayanan ini terbuka bagi setiap kita yang telah mengaku percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan menerima Dia sebagai Juruselamat dan Tuhan di dalam hidupnya serta rindu untuk menjalankan ketaatan seorang murid Tuhan di dalam hidupnya. Bagi sdr/i yang merasa terbeban untuk dapat terlibat di dalam pelayanan misi jemaat dapat menghubungi sdr. Willyanto Kurniawan. Di kota Nordhausen kami melayani para pra-mahasiswa yang sedang menempuh Studienkolleg. Adapun mereka tergabung di dalam Persekutuan Pelajar Kristen Nordhausen (PPKN). Sedangkan di kota Dresden dan Hannover, orang-orang yang dilayani adalah para mahasiswa yang sedang berstudi di kota tersebut.

Saat ini jemaat melayani sdr/i di kota persekutuan Nordhausen dan Hannover secara rutin (kira-kira 1 bulan 1 kali). Persekutuan di kota Dresden telah memutuskan untuk mandiri sehingga mulai bulan Juni kami tidak melayani persekutuan Dresden, dan kapasitas yang ada dialihkan untuk melayani kota Hannover.

Semarak Peringatan 17-an

Semarak memperingati dan merayakan hari kemerdekaan bangsa Indonesia tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di Indonesia, tetapi juga warga negara Indonesia (WNI) yang merantau di luar negeri. Pada tahun ini kegiatan tersebut bertepatan juga pada hari Sabtu, tanggal 17.08.2019, yang bertempat di Wisma Indonesia I, sehingga banyak WNI yang berbondong-bondong untuk mengikuti upacara bendera dan dilanjutkan dengan pesta rakyat. Dalam kesempatan pesta rakyat, beberapa jemaat juga berkesempatan untuk ikut serta di dalamnya, dimana mereka terlibat dalam membuka stan basar oleh Sdri. Linda K. Dewi & tim serta Sdri. Monica, Sdri. Gladys & tim. Tidak hanya stan basar beberapa saudara kita juga ikut memeriahkan dalam lomba tarik tambang. Tidak hanya pesta rakyat, satu minggu sebelumnya beberapa jemaat ikut serta dalam berbagai lomba kegiatan olahraga. Berikut beberapa foto-foto serangkaian acara yang sudah terselenggarakan.

Kunci Jawaban dari “7 (Tokoh) Tragedi Bunuh Diri yang Tercatat di Alkitab”

Jawaban dari pertanyaan pada warta sebelumnya.

1. Abimelekh

Ia merupakan anak dari Gideon dan memiliki ambisi untuk memimpin bangsa Israel menggantikan ayahnya. Namun caranya sangat tidak manusiawi, ia membunuh semua saudara laki-lakinya. Walaupun pada akhirnya ia menjadi raja di daerah Sikhem (tempat ibunya berasal), namun Tuhan tidak merestuinya. Orang Sikhem pun berperang melawan Abimelekh. Karena gengsinya tidak mau mati di tangan seorang perempuan, ia memanggil hamba pembawa senjatanya dan meminta hambanya itu untuk membunuhnya. (Hakim-Hakim 9:52-54)

2. Simson

Rambut adalah pusat kekuatannya. Ya, itulah Simson! Namun kelemahannya adalah wanita. Ia jatuh ke tangan orang Filistin karena pesona mata-mata mereka yang juga adalah kekasihnya, Delila.  Pada akhir hidupnya, Simson yang sudah buta, ingin membalaskan dendamnya kepada orang Filistin yang telah mencungkil matanya dan karena ia juga tidak sudi jatuh ke tangan musuhnya.  (Hakim-Hakim 16: 26-30)

3. Saul

Saul memilih bunuh diri karena ia tidak mau mati di tangan musuh bebuyutannya, yaitu orang Filistin. Cara matinya yang tragis itu merupakan hukuman dari Tuhan atas dirinya. (1 Samuel 31:4)

4. Pembawa senjata Saul

Tokoh Alkitab selanjutnya yang juga tercatat mati bunuh diri tak lain adalah sang pembawa senjata Saul. Namun namanya tidak disebutkan di Alkitab. (1 Samuel 31:5) 

5. Ahitofel

Mungkin namanya terdengar asing telinga kita. Ia merupakan penasihat raja Daud yang diurapi oleh Tuhan dan melayani Tuhan dengan luar biasa. Namun,  jalan hidup Ahitofel berubah saat Daud berzinah dengan Betsyeba yang tak lain adalah cucunya sendiri. Sakit hati itu membawa Ahitofel bersekongkol dengan Absalom untuk mengkhianati Daud. Tetapi persekongkolan itu dikacaukan oleh Tuhan dan Absalom tidak mengikuti nasihat Ahitofel. Pada akhirnya Ahitofel merasa malu dan gantung diri. (2 Samuel 17:23)

6. Zimri

Raja Zimri dicatat memimpin Israel hanya 7 hari saja. Saat itu ia merebut tahta Raja Ela yang memerintah sebelumnya. Namun, baru 7 hari mengecap keberhasilan, Omri datang menyerang. Ketika mengetahui bahwa kerajaannya dikepung, ia ketakutan dan memilih mengakhiri hidupnya dengan membakar diri beserta istana dan segala isinya. (1 Raja-raja 16:18)

7. Yudas Iskariot

Nama Yudas memang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Seperti yang kita kenal, ia merupakan salah seorang murid Tuhan Yesus yang menghianati-Nya karena menjual sang Guru ke tangan musuh. Pada akhirnya ia pun menyesal dan mengakhiri hidupnya dengan cara menggantungkan dirinya. (Matius 27:5)