SOuL”The Man in The Mirror”

SOuL”The Man in The Mirror”

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, hari Sabtu, 27.03.2021, boleh melanjutkan tema persekutuan di SOuLine-Treffen melalui media ZOOM dan diberi judul “The Man in the Mirror”. Dalam kesempatan kali ini para SOuLhabat diajak untuk sama-sama belajar lebih mengenal kepribadian ataupun karakter diri sendiri. Selain itu dalam pertemuan kali ini dilayani oleh pasangan suami dan istri, yaitu Sdr. Waldorf dan Sdri. Windy, dimana bahan dibagikan menjadi 2 bagian. Yang pertama yaitu dibahas dari sudut pandang alkitabiah dan kemudian yang kedua dibahas dari sudut pandang secara ilmiahnya. Seperti di kegiatan SOuLine-Treffen di waktu-waktu sebelumnya, kegiatan kali ini tidak hanya diikuti oleh para SOuLhabat dari kota Berlin saja, tetapi bersyukur juga beberapa teman-teman dari dari kota lain juga berkesempatan untuk bersekutu bersama, seperti dari Hamburg, Kiel, Hannover, Braunschweig dan Darmstadt.

The Man in The Mirror

Acara kemudian dibuka oleh dua pembawa acara, yaitu Sdri. Rachel dan Sdri. Audrey. Kemudian disambung dengan renungan yang disampaikan oleh Sdr. Waldorf. Dalam perenungan kali ini, para SOuLhabat berkesempatan untuk diingatkan kembali, bahwa Allah telah menciptakan manusia serupa dan segambar dengan-NYA. Namun karena dosa manusia gambar tersebut menjadi rusak, tetapi oleh begitu besarnya kasih Allah kepada manusia, maka DIA telah memulihkan gambar diri manusia melalui darah Kristus. Selain itu di dalam perenungan ini para SOuLhabat berkesempatan juga untuk belajar dari murid-murid Yesus yang mempunyai kepribadian yang berbeda-beda serta keunikan masing-masing, diantaranya Petrus, Paulus, Matius dan Maria. Sehingga dengan perbedaan tersebut, tidak dapat dipungkiri di dalam persekutuan terkadang terjadi konflik.

Kemudian para SOuLhabat berkesempatan untuk mendengarkan secara ilmiah mengenai kepribadian manusia oleh Sdri. Windy, bagaimana latar belakangnya maupun pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu seseorang untuk mengenali kepribadiannya. Secara umum, di dalam penjelasannya, kepribadian dibagi menjadi 16 bagian, yang dikategorikan ke dalam 4 kelompok, diantaranya: Analysts, Diplomats, Sentinels dan Explorer. Untuk penjelasan lebih lanjut ataupun pertanyaan-pertanyaan untuk membantu kita menemukan kepribadian kita dapat diakses di tautan berikut: klik disini.

Setelah penjelasan maupun tes kepribadian yang telah dilakukan, para SOuLhabat berkesempatan untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan mengenai kepribadian yang unik maupun apa yang menjadi pergumulan, baik dalam kelemahan maupun kekuatan dari kepribadian-kepribadian tersebut di dalam satu persekutuan maupun kehidupan keseharian. Bentuk diskusi ini dilakukan di dalam kelompok sesuai hasil tes kepribadian (16 Personalities Test). Di dalam wadah diskusi ini uniknya dapat disimpulkan secara garis besar jika kita memiliki kepribadian yang sama, maka ketika kita diperhadapkan oleh situasi tertentu kita memiliki respon yang serupa.

Setelahnya acara disambung dengan sebuah permainan, namun kali ini kelompok kecil tidak lagi dibentuk di dalam kategori kepribadian yang sama, melainkan kelompok yang dibentuk dari 4 kategori kepribadian yang berbeda. Dalam permainan ini para SOuLhabat diberi oleh pembawa acara sebuah kalimat yang harus dijelaskan dengan bentuk “Whisper Challenge”, menggambar dan pantomim. Dari permainan tersebut secara unik, kita dapat melihat bahwa karakter dan cara berpikir setiap orang berbeda-beda. Kemudian belajar untuk mengerti, bagaimana satu sama lainnya dapat saling memahami dan bekerja sama. Serta yang terakhir, dapat dilihat, bahwa di dalam sebuah persekutuan kita saling membutuhkan antara satu sama lainnya. Seperti dalam permainan tersebut, ada yang cuma bisa, “Whisper Challenge”, menggambar, ataupun pantomim. Demikian halnya kekurangan maupun kelebihan yang berbeda-beda dalam menjelaskannya, ketika melakukan permainan tersebut.

Kiranya melalui wadah SOuLine-Treffen ini boleh menjadi tempat para SOuLhabat bisa bersekutu bersama di dalam Tuhan meskipun situasi wabah pandemi masih belum memungkinan untuk kita bisa bertemu secara langsung. Sehingga pada akhirnya para SOuLhabat boleh tetap memiliki kerinduan di dalam segala keterbatasan yang ada, untuk tetap membangun tali persekutuan di dalam Tuhan dan semakin bertumbuh di dalam-NYA. Sampai jumpa di SOuL-Treffen di bulan-bulan berikutnya!